Terdengar suara dentuman menggertakkan bumi
Butiran-butiran logam merobek udara
Memecah keheningan bulan purnama
Langit terbelah oleh burung-burung baja
Menggelegar terbang menggertak jiwa
Sang setan merah melahap raga tak berdosa
Mencaik-cabik hati yang ditinggalkannya
Terlukis di lembayung sinar kilat berwarna
Sebagai tanda telah terenggut beberapa
nyawa
Terdengar suara hentakan kaki-kaki lemah
manusia
Ketika mereka berlari menuju asa
Tersesat kehilangan arah
Dibanjiri darah, nanah, dan air mata
Secercah harapan meredupkan mereka
Laksana cahaya redup dari lentera
Tanah dan pasir berbisik-bisik
Jelaga abu-abu terbang menusuk langit
Mega kelabu berarak pergi tanpa bunyi
Sang angin memainkan musik menyentuh hati
Menghibur mereka yang ditinggal pergi
Lautan darah dan peluh sudah tak mungkin
terelakkan
Saat anak-anak Adam berusaha menjadi tuhan
Berusaha menggenggam dunia di tangan mereka
Bahkan jiwa hanyalah ambrose, makanan para
dewa
Semua ini terdengar seperti sebuah drama
tragedi
Atau mungkin sajak-sajak dalam elegi
Namun semua ini merupakan kisah para
manusia
Di atas panggung cinta berlatar duka
No comments:
Post a Comment